Selasa, 11 Desember 2012

pengertian sistem manual dan digital

Pengertian Sistem Manual dan Digital

Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat sudah mempengaruhi berbagai bidang kehidupan dan profesi, hal ini menyebabkan perubahan sistem pada instansi atau perusahaan, juga harus mengubah cara kerja mereka. Teknologi informasi banyak digunakan untuk pengelolaan pekerjaan karena daya efektivitas dan efisiensinya yang sudah terbukti mampu mempercepat kinerja, kecepatan kinerja pada akhirnya akan meningkatkan keuntungan atau omset yang masuk, baik secara finansial maupun jaringan. Penggunaan teknologi informasi dalam kehidupan sehari-hari mempermudah pertukaran informasi dan data antar wilayah sehingga penyebaran pengetahuan menjadi begitu cepat. Kemajuan paling terlihat adalah pada penggunaan teknologi informasi dalam proses pengolahan data menjadi informasi menjadi cepat dan dilakukan secara otomatis. Tentu saja untuk menjamin kualitas dari hasil pengolahan teknologi informasi harus dilakukan rangkaian pengujian sebelum dipergunakan (trial and error).
Perkembangan dunia perpustakaan dilihat dari segi koleksi data dan dokumen yang disimpan, diawali dari perpustakaan tradisional yang hanya terdiri dari kumpulan koleksi buku tanpa katalog, kemudian muncul perpustakaan semi modern yang menggunakan katalog (index). Perkembangan mutakhir adalah munculnya perpustakaan digital (digital library) yang memiliki keunggulan dalam kecepatan pengaksesan karena berorientasi ke data digital dan media jaringan komputer (internet). Selain itu, dari segi manajemen (teknik pengelolaan), dengan semakin kompleksnya koleksi perpustakaan, saat ini muncul kebutuhan akan penggunaan teknologi informasi untuk otomatisasi business process di perpustakaan. Sistem yang dikembangkan kemudian terkenal dengan sebutan sistem otomasi perpustakaan (library automation system) (Romi, 2003:1).
Penemuan dunia internet menambah kekayaan media untuk mempercepat ketersedian dan pertukaran informasi di selunth dunia. Banyak manfaat yang diperoleh dengan diterapkannya teknologi informasi, awal mula TI diprakarsai dengan kehadiran komputer, hampir setiap instansi maupun orang saat ini menggunakan komputer. Hal inilah yang menjadi sebab penggunaan dan penerapan teknologi komputer di suatu instansi menjadi ukuran kemajuan, tidak terkecuali di perpustakaan.
Perpustakaan memberikan layanan literatur dan bahan referensi yang diperlukan oleh para pengguna. Dalam tata aturan perpustakaan, tujuan didirikannya perpustakaan adalah sebagai berikut.
1. Menimbulkan rasa cinta untuk membaca.
2. Memperluas dan memperdalam penguasaan ilmu pengetahuan.
3. Mengembangkan kemampuan belajar.
4. Membantu mengembangkan kemampuan bahasa dan daya pikir.
5. Pemeliharaan bahan pustaka secara balk.
6. Memberikan kemudahan temu kembali informasi.
7. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
8. Tempat rujukan untuk mencari informasi guna pembuatan karya ilmiah maupun penelitian.
Perpustakaan adalah institusi yang menyediakan koleksi bahan pustaka tertulis, tercetak dan terekam sebagai pusat sumber informasi yang diatur menurut sistem aturan dan didayagunakan untuk keperluan pendidikan, penelitian serta rekreasi intelektual bagi masyarakat. Perpustakaan berperan melakukan layanan informasi literal kepada masyarakat. Karena tujuannya memberi layanan informasi literal kepada masyarakat maka tugas pokoknya adalah:
1. menghimpun bahan pustaka yang meliputi buku dan nonbuku sebagai sumber informasi.
2. mengolah dan merawat pustaka.
3. memberikan layanan bahan pustaka.
Perpustakaan sebagai sentral pengetahuan tidak lepas dari fungsi untuk menyediakan sarana informasi dan ilmu pengetahuan. Kita dapat melihat ruangan perpustakaan begitu banyak koleksi-koleksi berbagai bidang ilmu yang tertata di rak. Bahkan banyak dari koleksi ini yang berwarna kuning karena sudah usang dimakan usia atapun sebagian isi habis dimakan rayap. Akan sangat mengharukan apabila ilmu-ilmu yang terkandung di dalam buku-buku tersebut hilang karena penyimpanan dan perawatan yang kurang baik, apalagi disebabkan oleh rayap yang kelaparan.
Kebutuhan akan teknologi informasi sangat berhubungan dengan peran perpustakaan sebagai kekuatan dalam pelestarian dan penyebaran informasi ilmu pengetahuan, tempat rujukan bagi para pencari ilmu, dan pengembangan karya-karya ilmiah. Dengan digunakannya teknologi informasi pergeseran kebudayaan berkembang seiring dengan meningkatnya minat untuk menulis, mencetak, mendidik dan kebutuhan manusia akan informasi. Tugas perpustakaan dalam menyebarkan informasi dengan jalan mengidentifikasi, mengumpulkan, mengelola dan menyediakannya untuk pendidikan maupun masyarakat luas.
Paradigma lama tentang perpustakaan dengan berbagai kerumitannya dalam melakukan pengelolaan pustaka, keanggotaan serta sirkulasi koleksi kini terhapus. Semua dapat dilakukan dengan perubahan tata cara pengelolaan perpustakaan yang memanfaatkan teknologi informasi. Keunggulan yang dirasakan, di antaranya mengenai konsep katalog online yang memungkinkan pencarian koleksi kapan pun dan dimana pun, otomasi pengelolaan sirkulasi, serta penyediaan koleksi pustaka berwujud digital merupakan sebagian ciri dari pengelolaan perpustakaan modern.
Penerapan teknologi informasi di perpustakaan saat ini sudah menjadi ukuran untuk mengetahui tingkat kemajuan dari perpustakan tersebut, bukan lagi pada besarnya gedung yang dipakai, banyaknya rak buku, ataupun berjubelnya pengguna. Semakin canggih dan otomatis kinerja perpustakaan maka semakin maju perpustakaan itu. Alasannya sederhana dengan teknologi informasi maka akan lebih banyak yang dikerjakan dan dilayani.
Klasifikasi pembagian perpustakaan sesuai penerapan teknologi yang digunakan menjadi:
1. Perpustakaan tradisional yaitu perpustakaan yang sudah sering kita lihat dengan berbagai rak koleksi buku serta pencatatan manual oleh petugas pustakawan,
2. Perpustakaan terotomasi yaitu perpustakaan yang dalam pengelolaannya (pencatatan, perekapan, dan pencetakan) sudah menggunakan teknologi komputer,
3. Perpustakaan digital yaitu perpustakaan dengan sistem informasi manajemen menggunakan teknologi informasi ditambah koleksi-koleksi digital baik berupa jurnal, ebook, CD audio, maupun koleksi video.
Penerapan teknologi informasi (TI) di perpustakaan merupakan wujud dari suatu perubahan layanan. Perubahan ini yang mendorong perpustakaan untuk melakukan modernisasi pelayanan dan menerapkan TI dalam aktivitas kesehariannya. Tuntutan perubahan yang semakin besar ini seakan menjadikan “tantangan” bagi perpustakaan untuk berbenah dan selalu inovatifuntuk dapat memberikan layanan yang terbaik melalui fasilitas TI.
Berdasarkan perubahan yang terjadi di perpustakaan, sebenarnya perubahan ini secant hesar dapat dibedakan menjadi dua yakni perubahan institusi dan perubahan pengguna perpustakaan. Dalam kasus perpustakaan di lingkungan perguruan tinggi, institusi yang dimaksud adalah perpustakaan itu sendiri dan universitas sebagai lembaga induk yang menaungi perpustakaan. Sedangkan pengguna perpustakaan yang di maksud adalah sivitas akademika di lingkungan perguruan tinggi yakni dosen, mahasiswa, peneliti dan staf/karyawan.
Perkembangan perpustakaan banyak dipengaruhi oleh visi dan misi lembaga induknya. Sehingga apapun yang akan diterapkan dan dikembangkan oleh perpustakaan hams disesuaikan dengan visi dan misi organisasi atau institusi itu sendiri. Hanya terkadang apa yang menjadi kepentingan institusi sepertinya belum berpihak” banyak kepada kepentingan penggunanya. Perpustakaan masih belum menjadi prioritas bagi lembaga induknya dalam hal pendanaan dan pengembangan.
Sekian banyak koleksi perpustakaan tentu saja membutulikan pengelolaan dan pemeliharaan agar tetap terjaga kelestarian pernanfaatannya. Pent!elolaan di sini mencakup banyak segi dari segi, lisik seperti penataan rak buku, meja baca, katalog, ruing diskusi, tempat penitipan tas, bagian administrasi, sampai dengan pengelolaan segi nonlisik seperti tata cara peminjarnan, menjadi anggota, tata tertib pengguna perpustakaan, dan sebagainya.
Koleksi di perpustakaan memiliki jenis yang beragam sehingga perlu penataan agar memudahkan pengguna untuk mengakses dan mendapatkannya. Koleksi perpustakaan berupa buku, jurnal penelitian, majalah, buletin, koran, bahkan saat ini sudah dikembangkan koleksi perpustakaan dalam bentuk Compact Disc (CD) dan studio audio.
Perkembangan terakhir menunjukkan kecepatan pengembangan perpustakaan telah banyak dipengaruhi oleh sentuhan teknologi. Hal ini karena pemanfaatan teknologi mampu meningkatkan fungsi peran perpustakaan sebagai media penyebaran ilmu pengetahuan clan in formasi, selain juga dengan teknologi mampu meningkatkan kecepatan efektivitas kerja dari pengelola atau pustakawan itu sendiri. Salah satu hal yang sangat dirasakan manfaatnya dengan kehadiran teknologi informasi adalah adanya “database” atau basis data menggunakan komputer dalam perpustakaan digital (digital library baik online maupun offline). Hari demi hari perpustakaan terus berbenah agar fungsinya sebagai penyedia gerbang ilmu kemajuan dunia menjadi semakin berperan. Yang paling utama dari penerapan teknolgi informasi adalah fungsi kemudahan yang diberikan untuk pustakawan dan pengguna perpustakaan
Pustaka: Teknologi Informasi Perpustakaan

Peran Dasar Teknologi Informasi

Jika memang banyak fenomena atau masalah penelitian melibatkan banyak variabel yang seharusnya dianalisis secara simultan, lalu mengapa dalam praktek banyak pengolahan data informasi hanya melibatkan satu dua variabel saja? Hal ini karena kompleksitas yang banyak dalam metode statistik multivariat, yang tidak memungkinkan penghitungan secara manual. Sebagai misal, metode regresi sederhana dan regresi berganda; regresi sederhana yang hanya melibatkan satu variabel dependen dan satu variabel independen, sering digunakan dalam praktek karena proses pencarian koefisien regresi cukup sederhana. Dengan menambah satu variabel independen, disebut dengan regresi berganda, proses penghitungan menjadi kompleks. Jika variabel independen menjadi tiga atau lebih, kemampuan penghitungan manual menjadi hampir tidak mungkin dilakukan.
Demikian pula dengan banyak metode multivariat lain, seperti analisis faktor, analisis diskriminan, yang tingkat kompleksitasnya dapat melebihi metode regresi berganda. Namun perkembangan teknologi informasi di tahun 1990-an, khususnya di bidang software statistik, memungkinkan proses penghitungan metode multivariat dilakukan dengan cepat dan tepat. Software seperti SPSS, Eviews, Minitab atau SAS dapat memproses data multivariat dalam jumlah puluhan bahkan ratusan dengan hasil yang memuaskan. Bahkan sekarang pengembangan software statistik, khususnya SPSS, sudah merambah pada kegiatan data mining dan neural network, yang merupakan `kelanjutan’ dan multivariat, dengan tingkat kompleksitas yang lebih tinggi.
Dalam praktek, hampir semua metode multivariat, kecuali regresi berganda dengan melibatkan hanya dua variabel independen, tidak mungkin diselesaikan lewat perhitungan manual. Semuanya mengandalkan teknologi informasi (software statistik) untuk pengolahannya; apa yang dulu tidak dapat dibayangkan oleh para ahli statistik karena keterbatasan manusia, menjadi mungkin dan mudah di era informasi sekarang ini. Karena metode multivariat melibatkan banyak variabel, maka perhitungannya menjadi jauh lebih kompleks dibandingkan analisis yang hanya menggunakan satu atau dua variabel. Dalam hal ini, walaupun ada berbagai teori, seperti teori faktor, teori diskriminan dan sebagainya, dalam praktek teori-teori tersebut akan sangat sulit diaplikasikan tanpa bantuan komputer.
Pustaka: Statistik Multivariat Oleh Singgih Santoso

komputer terkena virus,apa yang harus dilakukan?

Komputer Terkena Virus, Apa Yang Harus dilakukan?

1. Metode Pertama
Langkah 1:
• Bersikap Tenang. Dengan pikiran yang tenang, kita dapat menyelesaikan masalah dengan benar.
• Juga, disarankan untuk melihat-lihat dan mengamati apa yang dilakukan virus. Ini penting agar nanti kita tidak salah dalam mengambil file.
• Langkah berikutnya adalah memanggil program CSHW. Kita akan mengamankan registry terlebih dahulu. Oleh karena itu, klik FIX REG.
• Kemudian memilih N.E. dan matikanlah mesin virtual VB. Ini penting dilakukan karena biasanya virus yang ada di Indonesia memakai VB. Lakukan pencarian VB di seluruh drive yang ada (C, D, E, dan seterusnya).
• Lakukan booting ulang.
Langkah 2:
• Setelah melakukan booting ulang. Jika ternyata muncul pesan error, catatlah nama file yang error berikut lokasinya. Kemungkinan benar inilah salah sate file virus yang tidak dapat aktif karena kita telah mematikan mesin VB.
• Jika tidak terjadi pesan kesalahan, kita periksa konfigurasi Windows dengan program msconfig. Panggil program MSCONFIG. (Klik Start- Run- ketik: msconfig dan tekan Enter).
• Perhatikan isian pada tab tersebut. Waspadai nama item startup, catat
lokasi folder dan nama file yang akan dijalankan oleh item tersebut.
• Panggil program CSI-IV. Klik pilihan Database.
Tentukan folder di mana file yang kita curigai berada dengan mengklik tombol (titik tiga). Setelah folder ditentukan, klik Show. Maka nama-nama file akan ditampilkan. Scan nama file yang menjadi target kita. Jika ditemukan, klik nama file tersebut sehingga pola datanya akan dibentuk, ben nama virus komputer dan klik Save. Klik Exit untuk kembali ke menu utama CSHV. Klik tombol Reload untuk memanggil ulang database. Klik tombol (titik tiga) untuk menentukan folder yang akan diperiksa. Misalnya C:\windows atau Klik Scan Dir, maka virus akan dicari oleh CSHV. Program akan mencari file virus pada komputer dan memperbaikinya (jika bisa… ). Lakukan booting ulang bila perlu.
Langkah 3:
• Setelah menghabisi virus, pergunakan CST untuk memeriksa dan memperbaiki setting-an registry yang mungkin mengalami kerusakan.
2. Metode Kedua
Langkah 1:
• Bersikap Tenang. Dengan pikiran yang tenang, kita dapat menyelesaikan masalah dengan benar.
• Juga, disarankan untuk melihat-lihat dan mengamati apa yang dilakukan virus. Ini penting agar nanti kita tidak salah dalam mengambil file.
• Langkah berikutnya adalah memanggil program regedit atau registrar lite. Impor file data registry yang telah diamankan sebelumnya.
• Kemudian memilih N.E. dan matikanlah mesin virtual VB pada semua drive.
• Lalu lakukan booting ulang.
Langkah 2:
• Ikuti langkah 2 dan 3 pada metode pertama.
3. Metode Ketiga
Langkah 1:
• Bersikap Tenang. Dengan pikiran yang tenang, kita dapat menyelesaikan masalah dengan benar.
• Juga, disarankan untuk melihat-lihat dan mengamati apa yang dilakukan virus. Ini penting agar nanti kita tidak salah dalam mengambil file.
• Langkah berikutnya adalah melakukan booting ulang dengan CD boot Windows. Pulihkan registry via Recovery console. Dan lakukan booting ulang.
• Pakai CSHW pilihan N.E. dan matikanlah mesin virtual VB pada semua drive.
• Lakukan booting ulang.
Langkah 2:
• Ikuti langkah 2 dan 3 pada metode pertama
Sumber: P3k Virus Komputer Oleh Tri Amperiyanto

program diet sehat setelah melahirkan

Program Diet Sehat Setelah Melahirkan

Kesempurnaan menjadi seorang wanita akan dirasakan setelah mereka menikah dan melahirkan seorang anak. Setelah menjadi seorang ibu ada tantangan yang berat yang biasanya menjadi masalah bagi ibu setelah melahirkan. Selain merawat sang buah hati, biasanya masalah berat badan akan menjadi momok menakutkan yang mempengaruhi penampilan. Para ibu tentunya ingin mengembalikan bentuk tubuh idela mereka pasca melahirkan sang buah hati. Biasanya daerah-daerah tertentu pada tubuh akan mengalami perubahan bentuk dan ukuran.
Perubahan ukuran itu akan terjadi pada bagian dada, perut, pinggul akan mengalami perubahan ukuran dan bertambah besar. Bagaimana cara melakukan diet sehat dan melakukan olahraga yang sesuai untuk mendukung proses pembentukan bentuk tubuh yang ideal? jangan terlalu bingung dengan cara untuk menurunkan berat badan setelah melahirkan. Pastikan anda mengerti dan tau cara untuk melakukannya.
Proses diet seimbang
Pola diet sehat dan seimbang sangat disarankan untuk tetap dapat mengendalikan ukuran berat badan anda. Pastikan anda melakukan pola makan sehat dan teratur sesuai kadar dan porsinya. Janga terlalu sering mengkonsumsi makan yang tergolong makanan siap saji seperti mie instant, makan restoran dengan kadar lemak yang tinggi, serta minuman bersoda yang kurang baik untuk kesehatan tubuh. Dengan melakukan pola diet sehat dan melakukan olahraga secara teratur, maka tubuh anda akan kembali kebentuk idealnya sekitar 3-6 bulan.
Program diet yang dilakukan oleh ibu menyusui pasca melahirkan haruslah mengutamakan dan memperhatikan kadar nutrisi yang terkandung dalam makanan yang dikonsumsi selama melakukak proses diet untuk mengembalikan bentuk tubuhnya. Yang utama harus diperhatikan adalah kandungan nutrisi dan kandungan gizi yang lengkap serta seimbang dengan memerhatikan kadar kalorinya. Untuk persoalan makanan, haruslah memilih makan dengan kadar kalori yang rendah untuk melancarkan proses diet pasca melahirkan.
Kenapa demikian?
1. Kandungan gizi dalam makanan harus diperhatikan karena kelengkapan dan keseimbangan kadarnya dapat mempengaruhi produksi ASI yang akan dikonsumsi oleh bayi dalam masa pertumbuhannya. Makanan yang buruk dapat mempengaruhi kualitas kandungan gizi dalam ASI yang akan berkurang kualitasnya.
2. Kalori makanan yang dikonsumsi haruslah rendah, karena biasanya selama proses kehamilan para ibu mengalami kenaikan berat badan dan terjadi penumpukan jumlah kalori yang cukup tinggi yang menyebabkan masalah pada berat badan.
Olahraga secara teratur
Banyak jenis olah raga yang dapat dilakukan oleh ibu setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan mereka. Tidak perlu terlalu memikirkan jenis dan ragam olah raga di GYM. Kegiatan sehari-hari sebagai ibu mengurus anak seperti, memandikan atau menyuapi bayi sudah dapat menbuang kalori cukup banyak. Mengajak bayi anda berjalan-jalan dengan menggunakan kereta bayi pagi dan sore selama satu jam sudah dapat membakar kalori sekitar 200 kalori.
Untuk hasil maksimal yang akan dicapai dari program diet sehat yang dilakukan, haruslah disertai dengan kerja keras dan kesabaran dalam melakukan prosesnya. Lakukanlah diet pasca melahirkan tersebut dengan pola makan seimbang dan teratur dengan memperhatikan kadar nutrisi makanan yang di konsumsi jangan sampai mempengaruhi kualitas ASI dan kesehatan tubuh menjadi menurun.

Flu Burung Terhadap Budaya Makan ikan

Di balik wabah flu burung yang kini melanda, ternyata ada sisi positif yang bisa diambil, yakni dorongan terhadap permintaan ikan diperkirakan akan meningkat. Paling tidak akan membantu pemerintah yang saat ini menargetkan tingkat konsumsi ikan per kapita sebesar 30 kg/tahun pada tahun 2006. Saat ini, konsumsi ikan per kapita kita hanya sekitar 22 kg/kapita yang masih jauh bila dibandingkan Maldive (203), Islandia (90), Norwegia (51), Hongkong (54), dan Jepang (64). Bahkan, negera-negara ASEAN pun sudah mulai meninggalkan kita. Lihat Thailand (28), Malaysia (57), dan Filipina (29).
Mengapa konsumsi ikan perlu ditingkatkan?
Paling tidak ada tiga hal. Pertama, faktor biologis, mengingat umumnya ikan mengandung protein yang dibutuhkan kesehatan manusia. Tidak disangka kalau ternyata ikan teri juga mengandung kalsium yang ampuh mencegah osteoporosis. Juga karena ikan mengandung omega 3 yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan anak. Bangsa-bangsa yang cerdas umumnya memiliki konsumsi ikan perkapita yang relatif tinggi. Kedua, faktor ekonomi, yakni agar permintaan terhadap produk ikan meningkat. Dengan meningkatnya permintaan dapat merangsang meningkatnya penawaran, yang berarti makin tumbuhnya usaha perikanan, terserapnya tenaga kerja, serta segudang multiplier effiyt lainnya. Ketiga, faktor sosial budaya, yakni mempertahankan identitas bangsa kita sebagai bangsa bahari. Bagaimanapun konsumsi ikan merupakan bagian dari identitas bangsa kita. Akan tetapi, pertanyaannya adalah mengapa tingkat konsumsi ikan kita masih rendah, dan bagaimana upaya peningkatannya?
Rendahnya Tingkat Konsumsi Ikan
Ada beberapa variabel yang ternyata menyebabkan rendahnya minat masyarakat kita untuk makan ikan. Pertama, problem sosiologis. Ini terjadi kepada masyarakat pesisir di mana kegiatan perikanan dominan, seperti di Pekalongan hingga akhir 1990-an. Di kalangan masyarakat pesisir, pola makan ternyata ada kaitannya dengan status sosial. Semakin sering orang makan daging (red meat) maka semakin tinggi pula status sosialnya sehingga orang berlomba-lomba untuk mengonsumsi daging hanya karena status sosial. Tidak peduli dengan tingginya kandungan kolesterol. Sebaliknya, orang berusaha untuk mengurangi konsumsi ikan juga hanya karena mungkin dianggap sebagai orang berstatus sosial rendah. Hal ini karena memang marga ikan di daerah pesisir waktu itu sangatlah murah. Sebagai contoh, ikan teri meskipun menjadi sumber kalsium, orang enggan mengonsumsinya karena persoalan gengsi.
Kedua, problem ekonomi, yakni rendahnya daya beli masyarakat. Ini umumnya terjadi kepada masyarakat yang secara geografis tinggal di wilayah pedalaman (up land) dan jauh dari laut. Harga ikan lautnya relatif lebih tinggi. Bahkan, bisa dua kali lipat dari Pekalongan. Dengan tingginya harga ikan maka hanya orang berpenghasilan lebih tinggi yang lebih berpeluang sering mengonsumsi ikan segar sehingga secara sosiologis pun fenomena di daerah ini berkebalikan dengan daerah pesisir. justru orang yang sering mengonsumsi ikan yang akan memiliki status sosial tinggi. Lihatlah, restoran seafood saat ini jauh lebih bergengsi dari pada restoran biasa. Meskipun demikian, apa yang terjadi di daerah pedalaman, kini sudah mulai menular ke wilayah pesisir. Kini, telah berkembang pula persepsi bahwa makan ikan kecintaan anak terhadap laut dan ikan. Meskipun demikian, kampanye tersebut juga harus diiringi dengan “keteladanan” dari para petinggi bangsa ini, yang dalam acara-acara kenegaraan sebisa mungkin menghidangkan menu-menu ikan. Meskipun harus diakui bahwa kampanye ikan seperti itu tidak cukup tanpa diiringi dengan meningkatnya daya beli (purchasing power) masyarakat.
Kedua, dari sisi penawaran,yakni bagaimana mengupayakan ketersediaan ikan (baik dalam bentuk mentah maupun olahan) dalam jumlah cukup dengan harga terjangkau. Di sini memang ada konflik kepentingan antara memenuhi pasar domestik dan pasar ekspor. Tentu kedua pasar tersebut tidak perlu dipertentangkan meskipun tampak bahwa kecenderungan untuk berpihak pada ekspor lebih tinggi dari pada keperluan domestik. Ketika booming udang di tahun 1990- an, pemerintah membuat keputusan untuk menghilangkan pajak dan berbagai pungutan lainnya terhadap industri udang yang herorientasi ekspor. Sementara perikanan rakyat yang umumnya untuk keperluan konsumsi domestik masih dikenakan berbagai pungutan. Di sini terlihat bahwa di tahun 1990-an, visi peningkatan konsumsi ikan belum tampak. Oleh karena itu, pemerintah sudah saatnya mulai memikirkan pentingnya pasar domestik, sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas gizi masyarakat dan mengembalikan identitas sebagai bangsa bahari yang memiliki pola pangan khas. Selain masalah pasar tersebut, sisi penawaran juga masih diwarnai dengan struktur pasar yang oligopsoli dan rantai pemasaran yang panjang. Akihatnya, di satu sisi harga ikan di tingkat konsumen relatif tinggi, sementara di sisi lain nelayan tetap saja miskin. Seharusnya, dengan harga ikan yang tinggi nelayan akan semakin sejahtera. Ironi semacam itu terjadi karena selama ini memang rantai pemasaran ikan sangatlah panjang sehingga margin pemasaran jatuh berceceran di sekian banyak rantai. Jadi, tingginya harga ikan tersebut selama ini dinikmati oleh segelintir pedagang, dan bukan nelayan. Dalam konteks meningkatkan akses masyarakat terhadap konsumsi ikan, sudah sepatutnya rantai pemasaran tersebut diperpendek agar sebagian margin bisa dinikmati nelayan serta harga ikan di tingkat konsumen bisa menurun.
Pustaka: Ekologi politik nelayan Oleh Arif Satria

faktor pengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak

Faktor Pengaruh Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

a. Faktor keturunan (genetik)
Seperti kita ketahui bahwa, warna kulit, bentuk tubuh dan lain-lain tersimpan dalam gen. Gen terdapat dalam kromosom, yang dimiliki oleh setiap manusia dalam setiap selnya. Baik sperma maupun ovum masing-Masing mengandung 23 pasang kromosom. Jika ovum dan sperma bergabung akan terbentuk 46 pasang kromosom, yang kemudian akan terns membelah untuk memperbanyak diri sampai akhirnya terbentuk janin, bayi. Setiap kromosom mengandung gen yang mempunyai sifat diturunkan. Misalnya saja suatu abnormalitas kromosom dapat diturunkan pada anak dari keluarga yang memiliki abnormalitas tersebut. (Lihat Buku Biologi untuk SMA).
b. Faktor hormonal
Kelenjar putuitari anterior mengeluarkan hormon pertumbuhan (growth hormone, GH) dimasa pertumbuhan anak yang merangsang pertumbuhan epifise dari pusat tulang panjang, tanpa GH anak akan tumbuh dengan lambat dan kematangan seksualnya terhambat. Pada keadaan hipopituitarisme terjadi gejala-gejala anak bertubuh pendek, alat genitalia kecil, umur tulang melambat, dan hipoglikemia berat. Hal sebaliknya terjadi pada hiperfungsi pituitari, kelainan yang timbul adalah akromegali (bila terjadi setelah pubertas) yang diakibatkan oleh hipersekresi GH dan pertumbuhan linier serta gigantisme bila terjadi sebelum puberitas. Hormon lain yang juga mempengaruhi pertumbuhan adalah hormon-hormon dari kelenjar tiroid, dll.
c. Faktor gizi
Proses tumbuh kembang anak berlangsung pada berbagai tingkatan sel, organ dan tubuh dengan penambahan jumlah sel, kematangan sel, dan pembesaran ukuran sel. Selanjutnya setiap organ dan bagian tubuh lainnya mengikuti pola tumbuh kembang masing-masing. Dengan adanya tingkatan tumbuh kembang tadi akan terdapat rawan gizi. (Untuk mencapai tumbuh kembang yang optimal dibutuhkan gizi yang baik).
Otak merupakan organ rawan gizi pada bayi, tumbuhnya pesat pada kehamilan trimester ketiga dun masih pesat pada usia 6 bulan pertama. Pada usia selanjutnya pertumbuhan otak berkurang, sampai usia 2 tahun tumbuh kembang otak mencapai 90-95%, bila pada masa ini terjadi kekurangan gizi, maka akan menghambat tumbuh kembang optimal otak sehingga mengakibatkan anak menjadi kurang cerdas. Upaya pemeliharaan tergantung pada masa tumbuh kembang. Jika timbul gangguan pada saat terjadi pertambahan jumlah sel, sifatnya menetap. Bila gangguan terjadi pada saat terjadi peningkatan ukuran sel, mungkin masih dapat dipulihkan dengan upaya perbaikan gizi. Asupan gizi yang baik terhadap anak dimasa kecil akan turut menentukan kualitas pertumbuhan anak dan sumber daya manusianya dimasa akan datang.
d. Faktor lingkungan
Lingkungan fisik, termasuk sinar matahari, udara segar, sanitasi, polusi, iklim, dan teknologi.
Lingkungan biologis, termasuk di dalamnya hewan dan tumbuhan; lingkungan yang sehat antara lain membuat rumah tidak dekat rawa atau genangan air, pabrik, dan lapangan udara; rumah harus mempunyai fentilasi yang baik; pembuangan sampah dan air limbah rumah tangga hams baik; halaman rumah yang baik.
Lingkungan psikososial, termasuk di dalamnya latar belakang keluarga, hubungan dalam keluarga, cara anak dibesarkan dan interaksi dengan masyarakat sekitarnya.
e. Faktor sosial budaya
Faktor ekonomi, sangat mempengaruhi keadaan sosial keluarga. Keadaan ekonomi keluarga yang baik dapat menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok setiap anggota keluarga. Dengan demikian akan lebih terjamin bagi anggota keluarga untuk mendapatkan pendidikan yang baik pula.
Faktor politik serta keamanan dan pertahanan, keadaan politik dan keamanan suatu negera juga sangat berpengaruh dalam tumbuh kembang seorang anak.
Faktor lain juga memberikan pengaruh dalam tumbuh kembang anak adalah pelayanan kesehatan yang di dapat selama masa tumbuh kembangnya.

Pustaka artikel: Faktor Pengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Keperawatan Anak Untuk Siswa SPK Oleh Dra. Suryana

seraangga tomcat:jadi musuh

Serangga Tomcat: Sahabat Jadi Musuh

Pada dasarnya serangga tomcat yang akhir-akhir ini menjadi perbicangan hangat akibat serangannya kepada manusia dan memiliki beberapa korban. Serangga tomcat ini sebelumnya adalah sahabat para petani karena membantu menyerang dan memakan hama padi lain yang merugikan para petani. Memang belum terdapat sebuah penelitian yang betul-betul membuktikan apakah serangga tomcat memiliki banyak keuntungan bagi para petani atau pembawa penyakit pada manusia.
Begitupula dengan keberadaanya, perlu diwaspadai bahaya yang dapat ditimbulkan serangga tomcat apabila bersentuhan dengan kulit manusia. Tindakan sederhana yang dapat kita lakukan adalah, mencegah serangga ini untuk masuk berkeliaran kedalam rumah kita. Tetapi dalam porsi sebagai sahabat para petani, kita sebagai manusia perlu tetap menjaga porsi populasi keberadaanya. Jangan melakukan tindakan yang dapat merugikan banyak pihak, terutama para petani yang konon terbantu dalam masalah pembasmian hama dengan keberadaan serangga tomcat.
Pencegahan Serangga Tomcat
Dengan posisi sebagai pembantu dalam proses pembasmian hama tanaman padi di sawah para petani, Serangga tomcat seharusnya dicegah perkembangannya bukan dibasmi keberadaanya. Dalam proses pencegahannya, kita dapat melakukan prosedur standard. Haldasar yang dapat dialakukan yaitu, membersihkan semak belukar yang ada disekitar perkampungan warga yang ditenagarai sebagai tempat berkembangbiaknya serangga tomcat yang kini mulai masuk kelingkungan perkampungan warga.
Dapat juga dilakukan pembuatan sanitasi yang baik dan representif. Pembersihan pekarangan rumah, semak-semak dan tanaman lain di sekitar rumah secara teratur dan berkala. Pada intinya kita harus menerapkan pola hidup sehat. Konon kabarnya, serangga tomcat adalah predator pembasmi yang menjadi pemusnah bagi hama wereng yang selalu menyerang lahan persawahan petani.
Tips Mencegah Serangga Tomcat
Serangga tomcat merupakan serangga yang dapat membahayakan manusia apabila terjadi kontak langsung dengan kulit manusia. Apabila bersentuhan denga serangga tersebut, maka kulit kita akan terasa sangat gatal akibat cairan beracun yang dikeluarkan. Serangga ini akan muncul pada saat matahari mulai terbenam.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah serangan tomcat:
- Jika serangga tomcat menempel di kulit, harap jangan menggencetnya agar cairan racunya tidak keluar dan mengenai kulit.
- Masukkan tomcat kedalam plastik secara hati-hati dan buang ketempat aman.
- Hindari terkena tomcat pada permukaan kulit yang sudah luka.
- Meminimalkan adanya lubang yang menjadi celah masuknya tomcat kedalam rumah. tutp pintu rapat-rapat, dan jendela rumah di beri kasa nyamuk.
- Tidurlah menggunakan kelambu, untuk mencegah kontaminasi tomcat pada saat anda tidur.
- Beri jaring pada bagian bawah lampu pada saat jumlah serangga bertambah banyak, untuk mencegah serangga tersebut jatuh ke manusia.
- Jangan menggosokan kulit yang terkontaminasi racun tomcat ke mata anda.
- Singkirkan serangga tomcat secara hati-hati yang menempel di kulit dengan cara meniup atau dengan bantuan kertas untuk menyingkirkan serangga tersebut.
- Selalu memeriksa dinding dan langit-langit rumah anda lekat lampu sebelum tidur. Bila terdapat tomcat, semprot dengan racun serangga.
- Bila terjadi sentuhan kuli dengan tomcat, lakukan pembersihan kulit dengan basuhan air dan membersihkan dengan sabun atau cairan antiseptik